TRIBUNJATENGCOM- Bacaan shalawat badriyah, lengkap dengan tulisan Arab, latin dan artinya Sholawat ini disusun oleh seorang Kiai asli Indonesia. Beliau bernama KH. Ali Manshur seorang cucu dari
TujuanSholawat Tarhim. BACA JUGA: Keutamaan Sholawat Fatih Beserta Arti dan Latin, Pembuka Pintu Kebaikan. Tujuan melantunkan Shalawat Tarhim ialah membangunkan kaum Muslimin agar mempersiapkan diri untuk sahur, shalat Shubuh, atau membangunkan mereka yang ingin shalat tahajjud.
SholawatNahdliyah merupakan rangkaian sholawat dan doa kepada Allah SWT, sekaligus menunjukkan tujuan daripada Nahdlatul Ulama (NU) yaitu meninggikan Kalimat Allah SWT. Berikut bacaan sholawat Nahdliyah beserta latin dan artinya dikutip dari pecihitam.org: وَتُحَمِّسُ بِهَا الْجِهَادْ لِإِحْيَاءْ
TRIBUNPONTIANAKCO.ID - Simak Bacaan Sholawat Arab Latin dan artinya. Tak hanya dengan artinya, simak pula Bacaan sholawat nabi yang benar. Bacaan sholawat nabi akan memberi beberapa manfaat kepada orang yang gemar membacanya dimana pun dan kapanpun.
BERITABANTUL - Lirik Sholawat Bimaulidil Hadi Versi Nurin Nabila Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya Lirik sholawat Bimaulidil Hadi dalam artinya berisi tentang suka cita umat islam atas kelahiran Nabi Muhammad sebagai penerang di dunia.. Sholawat Bimaulidil Hadi sangat populer dilantunkan oleh grup rebana Az-Zahir, Syubbanul Muslimin, Babul Musthofa dan grup rebana lainnya.
SholawatNabi adalah doa yang ditujukan pada Rasulullah SAW sebagai wujud cinta dan hormat manusia sebagai umat pada nabinya. Sholawat Nabi dari Allah SWT be
SholawatNahdliyah merupakan sholawat yang berarti pujian dan doa kepada Rasulullah SAW. Serta mengandung syiar versi Nahdlatul Ulama. Lirik teks Sholawat Nahdliyah Arab Latin beserta artinya ini merupakam ciptaan KH hasan Abdul Wafi (1923-2000) yang mana merupakan pengasuh dari Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Kiai Hasan Abd.
LirikLagu Sholawat Allahul Kafi, Menyanyi Sambil Berdoa; Bacaan Shalawat Nariyah dengan Tulisan Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia dan Keutamaanya; Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah, Tahun Baru Islam 1444 H/2022, Ulama Ahlussunah Wal Jamaah. Ini Doa Niat Puasa Tasu'a dan Asyura, Ingat Tanggal 9 dan 10 Muharram 1444 H
Artinya "Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahab. Tags . sholawat Sholawat Asyghil Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
TRIBUNJAKARTACOM - Simak lafal sholawat nariyah dan sholawat jibril disertai artinya, cek juga keutamaannya.. Sholawat memiliki makna permohonan doa agar Allah SWT melimpahkan segala rohmah atau kasih sayang kepada Nabi Muhammad SAW.. Di sisi lain, tujuan mengamalkan sholawat ini adalah agar Nabi Muhammad SAW melimpahkan syafaat kepada orang tersebut di hari kiamat kelak.
9ajaran dan amalan dalam tarekat Syadziliyah terdiri dari istighfar, shalawat Nabi, dzikir, wasilah dan rabithah, wirid, adab, hizib, zuhud, uzlah dan suluk.. Menurut KH Aziz Masyhuri, ajaran dan amalan dalam tarekat Syadziliyah dijelaskan sebagai berikut: Istighfar. Maksud dari istighfar adalah memohon ampun kepada Allah dari segala dosa yang telah dilakukan seseorang.
Sesuaidengan namanya, Sholawat Fatih ini merupakan kunci atau pembuka. Diharapkan orang yang membaca shoalwat fatih ini dengan ikhlas kepada Allah dan mencintai Baginda Nabi Muhammad SAW dan mengharap syafa'atnya. Sholawat ini sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan dan keberkahan, baik hal terkait urusan agama, dunia dan akhirat. BACA JUGA:
SholawatNahdliyyah adalah shalawat yang diciptakan oleh KH Hasan Abdul Wafi. Lirik Lagu Sholawat Nahdliyah Dan Artinya. Sholawat Nahdliyah adalah sholawat yang berisi doa tawasul memohon secara khusus kepada Allah agar Jam'iyyah Nahlatul Ulama senantiasa mampu untuk menampakkan syiar Demikian saja artikel kami tentang Lirik Sholawat Nahdliyah
SholawatThoriqiyah Beserta Artinya. Artikel 2 years ago. Inilah Silsilah dan Baiat Thariqah Habib Luthfi Bin Yahya. Mengenal Tarekat Syadziliyah dan Ajarannya (1) Hikmah 2 years ago. Maqam Kewalian Habib Thaha Ciledug, Cirebon. Akhlak Santri 2 years ago. Karakteristik Akhlak dalam Islam. Artikel 2 years ago. Gaya Hidup Sehat Masyarakat
SholawatNahdliyah yang biasanya dilantunkan sebagai nyanyian selalu menentramkan hati kita. Selain indah, sholawat nadhiyah juga memiliki keutamaan yakni sarana mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad Saw pada hari akhir serta mendatangkan banyak pahala bagi yang membacanya. Baca Juga: Bacaan Sholawat Nariyah, dalam Teks Arab dan Latin, Beserta
oWuEe. Amalan yang dipraktikkan tarekat syadziliyah yakni tiap hari diupayakan melakukan zikir setelah menjalankan salat magrib salat subuh, seperti membaca Zikir Sholawat Nuridzati. – Tarekat Syadziliyah disematkan kepada tokohnya yakni Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili. Ia dilahirkan di desa Ghomaroh Maroko Afrika Utara pada tahun 593 H/1197 M. Nama lengkapnya Syekh Abul Hasan bin Abdullah bin Abdul Jabbar bin Thormos Asy-Syadzili Al-Maghribi Al-Huraisi Al-Idrisi. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili memiliki garis keturunan Rasulullah Saw, dzurriyat Nabi Muhammad keturunan ke dua puluh dua. Ajaran tarekat syadziliyah dipengaruhi ajaran Al-Ghazali dan Al-Makki. Sebagaimana perkataan Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili kepada muridnya “Seandainya kalian mengajukan suatu permohonanan kepada Allah, maka sampaikanlah lewat Abu Hamid al-Ghazali.” Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili Ajaran Al-Ghazali pada tarekat syadziliyah berkenaan dengan ilmu, terutama sebagai pegangan yakni kitab Ihya Ulumuddin. Sedangkan pada jalur ajaran Al-Makki yakni kitab Qut Al-Qulub. Selain dua kitab di atas yakni kitab as-Muhasibi, Khatam al-Auliya, karya Hakim at-Tarmidzi, Al-Mawaqif wa al-Mukhatabah karya An-Niffari, Asy-Syifa karya Qadhi Iyad, Ar-Risalah karya al-Qusyairi, Al-Muharrar al-Wajiz karya Ibn Atah’illah. Sedangkan ajaran memiliki lima sendi yakni, Pertama, ketakwaan kepada Allah Swt lahir dan batin. Diwujudkan dengan jalan bersikap wara yakni menghindari hal-hal yang mengandung syubhat atau tidak jelas status halal dan haramnya. Selain bersikap wara yakni tetap istikamah yakni menjalankan perintah dan menjahui larangan Allah Swt. Kedua, memegang teguh ajaran Rasulullah Saw yakni menjaga ucapan, tindakan dan perbuatan. Ajaran tersebut direalisasikan dengan senantiasa bersikap waspada dan bertingkah laku yang baik. Ketiga, berpaling hatinya dari makhluk, baik dalam penerimaan maupun penolakan. Bersikap sabar, berlaku sadar dan tawakal kepada Allah Swt. Keempat, rida kepada Allah Swt yakni menerima dengna baik atas segala kecukupan dan kekurangan. Diwujudkan dengan menerima apa adanya melalui sifat qanaah. Kelima, kembali kepada Allah Swt, baik dalam keadaan senang maupun susah. Perwujudannya yakni senantiasa bersyukur dan sabar. Amalan dan Zikir Tarekat Syadziliyah Perkembangan tarekat syadziliyah di Indonesia meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan pengikut terbesar saat itu pada masa guru atau mursyid Shahibul Fadhilah Kyai Haji Raden Muhaiminan Gunardo di Parakan. Selanjutnya perkembangan di Jawa Tengah, berkembang baik di Watu Congol Muntilan, Magelang dibawah bimbingan Mursyid KH. Ahmad Abdul Haq putera Dalhar beliau dikenal dengan sebutan Mbah Mad. Amalan yang biasa dipraktikkan tarekat syadziliyah yakni tiap hari diupayakan melakukan zikir atau wirid setelah menjalankan salat magrib dan selesai menjalankan salat subuh. Sedangkan wirid yang diamalkan tentu bersumber dari guru atau mursyid. Sedangkan amalan dan zikir tarekat syadziliyah mengutip dari buku berjudul Pengantar Ilmu Tarekat Uraian tentang Mistik karya Aboe Bakar Atjeh yakni 1. Membaca surat al-fatihah 1x Yakni meniatkan diri untuk memohon diberikan kejernihan hati. Supaya diberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai penyakit hati seperti iri, dengki, ujub, takabur, dan lainnya. 2. Membaca dua kalimat syahadat 7x 3. Membaca takbir “Allahu Akbar” 100x 4. Surah Al-Fatihah 5. Dilanjutkan istighfat 100x 6. Membaca kalimat thayyibah 7. Lalu membaca sholawat syadziliyah 100x. Bacaan sholawat syadziliyah yakni sholawat yang dikenal dengan nama Sholawat Nuridzati. Adapun bacaannya sebagai berikut اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النُّورِ الذَّاتِي وَالسِّرِّ السَّارِي فِي سَائِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ Allaahumma shalli wasallim ala sayyidinaa Muhammadinin nuuridz dzaatii wassirris saarii fii saairil asmaai wash shifaati wa’alaa aalihi washah bihii wasallim Artinya “Ya Allah berikanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw merupakan cahaya Dzat Allah dan merupakan rahasia yang mengalir pada seluruh nama dan sifat dan berikanlah pula salam sejahtera, berkah atas keluarganya dan para sahabatnya.” [Luk]
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID O8di8JvuAlkzv313YX_wDFGWUgruPu57imlZEQ3lQmmmsByDZST9qw==
Salah satu bacaan shalawat yang memiliki banyak faedah adalah shalawat Adhimiyah. Shalawat yang ditulis Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi ini berisikan doa sekaligus pujian kepada Nabi Muhammad saw. Nama lengkap penulisnya adalah Imam al-Arif Billah Sayyid Ahmad bin Idris bin Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim bin Umar bin Ahmad bin Abdul Jabbar al-Hasani. Ia memiliki garis keturunan dari Rasulullah melalui jalur Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali, suami Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Rasulullah saw. Sayyid Ahmad bin Idris al-Maghrabi lahir di Maisur, salah satu perkampungan yang terletak di kota Fes, Maroko. Sedangkan tahun kelahirannya, para ulama sejarah masih berbeda pendapat. Ada yang mengatakan pada bulan Rajab tahun 1163 H bertepatan dengan tahun 1749 M, dan ada pula yang mengatakan pada tahun 1172 H/1757 M. Sayyid Ahmad adalah pribadi yang tidak hanya mulia dari sisi nasab tetapi juga luhur dari sisi keilmuan; tidak cuma bagus dari dalam relasi sosial tetapi juga baik dari segi spiritual. Berikut teks, transliterasi, dan terjemahan shalawat Adhimiyah, اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدُ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ مِثْلَ ذٰلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقْظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَا رَبِّ رُوْحًا لِذَاتِي مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ يَاعَظِيْمُ Allâhumma innî as-aluka binûri wajhillâhil adhîmi allazî mala-a arkâna arsyillâhil adhîmi wa qâmat bihi awâlimul adhîmi an tushalliya alâ sayyidinâ wa mawlânâ muḫammadin dzil qadril adhîmi bi qadri adhamatillâhil adhîmi fî kulli lamḫatin wa nafasin adada mâ fî ilmillâhil adhîmi shâlâtan dâ-imatan bi dawâmillâhil adhîmi ta’dzîman li haqqika yâ maulânâ yâ muḫammadu yâ dzal khuluqil adhîmi wa sallim alaihi wa alâ âlihi mitsla dzâlika wajma’ bainî wa bainahu kamâ jama’ta bainar rûḫi wan nafsi dhâhiran wa bâthinan yaqdhatan wa manâman ya rabba rûḫan li dzâtî min jamî’il wujûhi fiddun-yâ wal âkhirati yâ adhîm Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan cahaya Dzat Allah Yang Mahaagung, yang memenuhi tiang-tiang arasy Allah yang agung. Dengannya, berdirilah alam-alam ciptaan Allah Yang Mahaagung, agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami, Muhammad saw, yang memiliki derajat yang agung, sebesar keagungan Dzat Allah Yang Mahaagung dalam setiap kedipan dan napas, sebanyak apa yang ada tertulis dalam ilmu Allah Yang Agung. Alam-alam itu bershalawat dengan shalawat yang abadi seiring keabadian Allah Yang Mahaagung, untuk mengagungkan kedudukanmu, wahai junjungan kami, wahai Muhammmad, wahai yang memiliki akhlak yang agung. Ya Allah sampaikanlah salam kepada belaiu serta keluarganya seperti yang demikian disebut itu. Kumpulkanlah aku dengannya sebagaimana Engkau kumpulkan antara ruh dan napas, secara lahir maupun batin, dalam keadaan terjaga maupun tidur. Jadikanlah dia, ya Allah, sebagai ruh bagi jiwaku, dari setiap arah di dunia dan di akhirat, wahai Dzat Yang Mahaagung.” Teks shalawat Adhimiyah juga bisa dibaca via aplikasi NU Online Super App di Android dan iOS. Sebab Penamaan Shalawat Adhimiyah Shalawat Adhimiyah yang ditulis oleh Sayyid Ahmad bin Idris memiliki sejarah yang sangat panjang. Syekh al-Arif Billah Qaddur bin Muhammad al-Jazairi al-Mustaghanami wafat 1350 H dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa Sayyid Ahmad bin Idris memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya, bahkan ia sering berjumpa dengan Rasulullah baik di saat tertidur ataupun tidak. Kisah penulisan shalawat ini berawal ketika Sayyid Ahmad bin Idris berkumpul dengan Rasulullah secara nyata dan di samping Rasulullah ada Nabi Khidir as. Pada momentum itu, Rasulullah menyuruh Nabi Khidir untuk mengajarkan wirid-wirid kepadanya, يَا خَضِرُ لَقِّنْهُ مَا كَانَ جَامِعًا لِسَائِرِ الْأَذْكَارِ وَالصَّلَوَاتِ وَالْاِسْتِغْفَارِ وَأَفْضَلُ ثَوَابًا وَأَكْثَرُ عَدَدًا Artinya, “Wahai Nabi Khidir, diktelah ajarkanlah kepadanya bacaan yang memuat semua dzikir, semua shalawat dan istighfar, paling agung pahalanya, dan paling banyak hitungannya pahala.” Muhammad al-Jazairi, Manahilus Shafa fi Mura-il Musthafa, [Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun, h. 179. Setelah Nabi Khidir mendapatkan perintah dari Rasulullah, ia langsung mengajarkan Sayyid Ahmad bin Idris untuk membaca shalawat di atas. Ia menuntunnya mulai dari awal bacaan hingga selesai. Setelah itu, Rasulullah berkata kepadanya يَا أَحْمَدُ أَعْطَيْتُكَ مَفَاتِحَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ. وَهِيَ الذِّكْرُ الْمَخْصُوْصُ وَالصَّلَاةُ الْعَظِيْمِيَّةُ Artinya, “Wahai Ahmad Sayyid Ahmad bin Idris, aku telah memberikanmu kunci pembuka langit dan bumi, yaitu dzikir khusus dan shalawat yang agung adhimiyah.” Syekh Muhammad at-Tamsamani, Sayyidil Khidir Ra’sul Aulia, [Beirut, Darul Kutubil Ilmiah tanpa tahun], h. 268. Dengan sabda Rasulullah di atas, akhirnya Sayyid Ahmad bin Idris menamai shalawat yang diterima olehnya dengan sebutan shalawat Adhimiyah, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah kepadanya, as-shalawatul adhimiyah. Keutamaan Shalawat Adhimiyah Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam salah satu kitab karangannya menjelaskan bahwa Sayyid Ahmad bin Idris memiliki banyak karamah. Ia sudah mencapai derajat wali agung yang tidak didapatkan oleh para wali yang satu zaman dengannya. Alkisah, salah satu murid Sayyid Ahmad bin Idris yang berdomisili di Makkah wafat. Di sela-sela penguburannya, ada salah satu orang kasyf terbukanya mata batin sehingga bisa melihat apa yang tidak dilihat oleh orang lain yang duduk di dekat kubur muridnya itu. Pada saat prosesi penguburan, ia melihat malaikat Izrail mendatangi kuburannya dengan membawa permadani dan cahaya dari surga. Setelah itu, malaikat Izrail juga memperluas kuburannya seluas mata memandang, kemudian meletakkan cahaya di dalamnya. Di saat yang bersamaan, orang kasyf itu mengkhayal sembari memohon kepada Allah agar ketika kematian mendatanginya, ia bisa dimuliakan dengan penghormatan sebagaimana yang dilihatnya. Setelah mengkhayal, tiba-tiba malaikat Izrail menoleh kepadanya, kemudian berkata كُلُّ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مِثْلُ هٰذِهِ الْكَرَامَةِ بِبَرَكَةِ الصَّلَاةِ الْعَظِيْمَةِ الْمَنْسُوْبَةِ لِلسَّيِّدِ أَحْمَدْ بِنْ اِدْرِيْس Artinya, “Setiap seseorang dari kalian semua bisa mendapatkan kemuliaan ini disebabkan berkah dari shalawat agung yang nisbatkan kepada Sayyid Ahmad bin Idris shalawat Adhimiyah.” Syekh Yusuf an-Nabhani, Jami’u Karamatil Auliya, [Beirut, Darul Kutubil Ilmiah tanpa tahun], juz I, halaman 470. Selain keutamaan di atas, shalawat ini memiliki keutamaan tersendiri untuk bisa bertemu dengan Rasulullah dalam keadaan yang nyata. Syekh Ahmad Farid al-Mazidi dalam salah satu kitabnya menjelaskan, bahwa orang-orang yang biasa membaca shalawat Adhimiyah, maka akan berjumpa dengan Rasulullah dalam keadaan nyata sebelum kematian mendatanginya. Ahmad Farid al-Mazidi, al-Qhutbun Nabawi, [Beirut, Darul Fikr tanpa tahun], halaman 222. Demikian sekilas tentang sejarah dan keutamaan shalawat Adhimiyah. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa istiqamah membaca dan bisa meraih manfaat dan keutamaan di dalamnya, dan bahkan bisa ditakdir berjumpa dengan Rasulullah, baik secara nyata maupun dalam mimpi. Amin. Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.
Shalawat ini bersumber dari Sayyid Abû Al-Hasan Asy-Syadzili Beliau membuka hizb-nya, Al-Luthf dengan sha-lawat ini. Artinya “Ya Allah limpahkanlah shalawat kepada Zat Muhammad yang halus dan tunggal; matahari, langit, rahasia tempat pemunculan cahaya; pusat peredaran kebesaran; dan kutub falak keindahan. Ya Allah dengan rahasianya di sisi-Mu dan dengan perjalanannya kepada-Mu amankanlah rasa takutku; kurangilah kesalahanku; lenyapkanlah kesedihan dan ke-tamakanku; dan jadilah penolongku. Bawalah aku kepada-Mu, karunialah aku fana terhadapku, dan janganlah Engkau jadikan diriku mendapat cobaan dari nafsuku. Singkapkanlah bagiku semua rahasia yang tersembunyi, duhai Tuhan Yang Maha hidup dan Maha mandiri.” Shalawat Nur Dzati اللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم ” ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN NUURIDZAATI WASSIRRIS SAARIY FII SAA’IRIL ASMAA’I WASH-SHIFAATI WAA’ALA ALIHII WASHOHBIHI WASALLIM.” Sebelum membaca Shalawat terlebih dahulu di buka dengan membaca “Allahamdulillaahilladzii Arsala Ilaina Faatihut Dauratil Kulliyyatir Rabba Niyyatil Qudziyyati” Dan ditutup dengan kalimat “Al Anbariyyatin Nadiyyatil Maskayatil Khaash-shatil Muhammadiyyatil Kaamlati Makmalati Ahadyyati” Abdul Wahab As Sya’rani berkata Syeikh Abul Hasan Asy Syadzili adalah termasuk diantara mereka para wali Beliau banyak menerima dan menyimpan petuah-petuah yang disampaikan oleh Abul Wafa’. Diantara karyanya adalah kitab “Af Faiqah Liddiniyah”. Kitab ini berisi tatacara untuk memperoleh bermacam-macam ilmu. Kitab ini amat gamblang jelas isinya, bahkan karena kehebatannya, tidak ada karya satupun yang dapat menandinginya. Dijelaskan, Abul Hasan Asy-syadzili termasuk orang yang paling sering berjumpa dengan Rasulullah pada suatu ketika beliau bertemu dengan Rasulullah beliau mengatakan kepada Rasulullah sesusungguhnya banyak orang mendustakan aku, jika aku menjelaskan kebenaran pertemuanku denganMu. Jawab Rasulullah demi kemuliaan Allah dan keagungan-Nya, orang yang tidak mempercayaimu, atau mendustakanmu, ia tidak akan mati kecuali dengan cara Yahudi atau nasrani atau majusi. Lalu beliau berkata Wahai Rasulullah, allah melipat gandakan 10 shalawat bagi orang yang membaca shalawat atasmu hanya sekali, apakah hal itu terbatas terhadap orang yang menghadirkan hatinya saja?. Jawab Rasulullah Bahkan hal itu juga diperuntukkan juga bagi orang yang membaca shalawat atasku meskipun ia melupakan aku, dan Allah memberikan semaksimal gunung, dan para Malaikat ikut mendoakannya dan memohonkan ampunan baginya. Adapun yang menghadirkan hatinya, maka balasannya tidak diketahui kecuali Allah sendiri. Beliau berkata, Suatu ketika aku membaca “Muhammadun Basyarun Laa Kalbasyari, Bal Huwa Yaquut Bainal Hajari” ” Muhammad Adalah Manusia tetapi tidak seperti manusia, tetapi dia adalah permata diantara kedua batu” Malamnya aku bertemu Rasulullah dan berkata padaku ” sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu beserta orang yang mengucapkan kalimat ini bersamamu”. Maka beliau dalam suatu majelis membaca kalimat itu, dan ini terjadi sampai beliau wafat. Beliau berkata ” akan sampai kepada kita seseorang yang bernama Muhammad pada hari kiamat. Maka Allah berkata padanya mengapa kamu tidak malu jika bermaksiat kepada-Ku, sedang namamu menggunakan nama kekasihku Muhammad, tetapi meskipun begitu Aku malu menyiksamau karena namamu menggunakan nama kekasih-ku. Pergilah, masuklah ke surga”.
sholawat syadziliyah dan artinya