source kabut duka cita menutup wajah ibu pertiwi. Analisis puisi sajak matahari karya ws rendra pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA DAN TEMA KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR DAN HERU UNTUNG LEKSONO ARTIKEL E- JURNAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh MARYAM 120388201131 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 ABSTRAK Maryam. 2016. Elfiyani: Analisis Puisi “Cintaku Jauh di Pulau” Karya Chairil Anwar… (1-8) Jurnal Edukasi Kultura 1 ANALISIS PUISI “CINTAKU JAUH DI PULAU” KARYA CHAIRIL ANWAR DENGAN PENDEKATAN STRATA NORMA Elfiyani Jurusan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Medan e-mail: elfiyanip@gmail.com Abstrak. 3 ) penggunaan gaya bahasa kumpulan puisi ”Deru Campur Debu” karya Chairil Anwar.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.Objek penelitian ini adalah 1)st ruktur, diksi, majas, persajakan, gaya bahasa dan 2) makna atau pesan yang terkandung dalam puisi-puisi Chairil Anwar. Data penelitian ini AnalisisArti Puisi. Puisi "1943" berbentuk puisi bebas, disusun tanpa aturan baku. Puisi ini dituliskan dalam satu bait dan terdiri dari tiga puluh satu baris. Jika kita lihat dalam setiap barisnya, ada yang terdiri dari 5, 4, 3, 2, bahkan 1 kata. Bahasa yang digunakan pun bukan bahasa yang indah-indah, melainkan bahasa sehari-hari. Kata-kata yang dipilih mampu memberikan perasaan semangat juang bagi pembaca. Puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini memberikan gambaran semangat juang yang dirasakan oleh pembaca. Puisi ini memiliki kata yang tegas, semangat serta pantang menyerah. Puisi ini terdiri atas 7 bait, bait pertama berisi 3 larik, bait kedua berisi 1 larik, bait 2.4 Amanat. Amanat dalam Puisi ‘Aku’ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut : Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannyasaja. Selain itu, karya-karya monumental Chairil seperti puisi Aku atau Binatang Jalang dan Antara Karawang Bekasi juga sering dijadikan bahan materi lomba setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kelegendarisan Chairil Anwar tersebut juga mendapatkan apresiasi dari para seniman yang bergelut di bidang yang lain. Berdasarkan paparan yang dikemukakan di atas, maka metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis puisi dengan cara menginterpretasikan makna penggunaan pilihan kata “kami” pada puisi Krawang-Bekasi karya Chairil Anwar; menjelaskan bagaimana pronomina persona “kami” merepresentasikan keadaan sesungguhnya yang menjadi latar PUISIINDONESIA Selasa, 19 Mei 2015. MERDEKA (Karya: Chairil Anwar) MERDEKA. Aku mau bebas dari segala. Merdeka. Juga dari Ida. AKU BERADA KEMBALI(Karya; Chairil Anwar) 1943 (Karya: Chairil Anwar) TURUN KEMBALI (Karya: Amir Hamzah) TERATAI KEPADA KI HAJAR DEWANTORO (Karya: Sanusi P Analisis struktural meliputi, struktur fisik dan struktur batin puisi. Struktur fisik (surface structure) terdiri dari perwajahan puisi (tipografi), diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima dan irama. Sedangkan struktur batin (deep structure) terdiri dari tema (sense), rasa (feeling), nada (tone), dan amanat (intention). PENGKAJIANPUISI . Analisis Strata Norma. dan . Analisis Struktural dan Semiotik . Rachmat Djoko Pradopo. Fakultas Sastra . Universitas Gadjah Mada . GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS Beberapakarya Chairil Anwar yang termasuk sastra mimbar adalah “Aku”, “Perjanjian Dengan Bung Karno”, “Catatan Tahun 1946” dan “Kerawang Bekasi”. Dalam analisis stilistika dapat disimpulkan bahwasannya puisi-puisi Chairil Anwar memang memiliki corak warna tersendiri, sekalipun ada beberapa puisi yang pemaknaannya disalah artikan. SatuMakna Puisi Aku karya Chairil Anwar (Menyentuh Jiwa) Analisis Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar – Segala yang Menarik Aku Ini Binatang Jalang adalah kumpulan puisi terlengkap karya penyair terbesar Indonesia Chairil Anwar. Selama ini puisi-puisinya tersebar dalam beberapa buku seperti Deru Campur Debu, Kerikil Tajam PuisiTaufik Ismail Terbaik dan Terbaru 2022 – Taufiq Ismail adalah seorang penyair dan sastrawan asal Indonesia bergelar Datuk Panji Alam Khalifatullah yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935, sekarang berumur 83 tahun.Beliau sudah banyak mendapat penghargaan dari karya sastranya, salah satu karya Taufiq Ismail yang paling FVJU. 0% found this document useful 0 votes638 views3 pagesDescriptionini puisi yang telah di ciptakan oleh chairil anwar pencipta puisi legenda di indonesia tercinta iniCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes638 views3 pagesAnalisi Puisi Aku Karya Chairil AnwarDescriptionini puisi yang telah di ciptakan oleh chairil anwar pencipta puisi legenda di indonesia tercinta iniFull description Siapa yang tidak mengenal nama seorang Chairil Anwar sebagai salah satu penyair melegenda Indonesia yang karya-karyanya mampu menginspirasi banyak orang. Beliau bahkan telah menciptakan 96 karya dan 70 di antaranya adalah puisi yang dalam setiap karyanya selalu mempunyai makna yang mendalam. Salah satu karya Chairil Anwar yang paling fenomenal ialah puisi berjudul “Aku” yang dalam salah satu baitnya terdapat kalimat “Aku ini binatang jalang”. Bahkan, akibat karyanya tersebut Chairil Anwar sampai memperoleh julukan “Si Binatang Jalang” dari sahabat-sahabatnya. Puisi-puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar sendiri mempunyai beragam tema, mulai dari individualisme, kematian, hingga eksistensialisme. Masing-masing puisi yang ditulis juga selalu disusun menggunakan kata-kata yang puitis dan mempunyai makna yang mendalam untuk diresapi serta direnungkan. Lalu, apa saja puisi Chairil Anwar yang paling melegenda dan bermakna? Berikut 10 puisi Chairil Anwar yang bisa kamu baca. 10 Puisi Chairil Anwar 1. Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi 2. Dendam Berdiri tersentak Dari mimpi aku bengis dielak Aku tegak Bulan bersinar sedikit tak nampak Tangan meraba ke bawah bantalku Keris berkarat kugenggam di hulu Bulan bersinar sedikit tak nampak Aku mencari Mendadak mati kuhendak berbekas di jari Aku mencari Diri tercerai dari hati Bulan bersinar sedikit tak tampak 3. Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditinda Sungguhpun dalam ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai. Maju. Serbu. Serang. Terjang. 4. Bercerai Kita musti bercerai Sebelum kicau murai berderai. Terlalu kita minta pada malam ini. Benar belum puas serah-menyerah Darah masih berbusah-busah Terlalu kita minta pada malam ini. Kita musti bercerai Biar surya kan menembus oleh malam di perisai Dua benua bakal bentur-membentur Merah kesumba jadi putih kapur Bagaimana? Kalau IDA, mau turut mengabur Tidak samudra caya tempatmu menghambur. 5. Merdeka Aku mau bebas dari segala Merdeka Juga dari Ida Pernah Aku percaya pada sumpah dan cinta Menjadi sumsum dan darah Seharian kukunyah-kumamah Sedang meradang Segala kurenggut Ikut bayang Tapi kini Hidupku terlalu tenang Selama tidak antara badai Kalah menang Ah! Jiwa yang menggapai-gapai Mengapa kalau beranjak dari sini Kucoba dalam mati. 6. Dalam Kereta Dalam kereta. Hujan menebal jendela Semarang, Solo..., makin dekat saja Menangkup senja. Menguak purnama. Caya menyayat mulut dan mata. Menjengking kereta. Menjengking jiwa, Sayatan terus ke dada. 7. Malam Mulai kelam belum buntu malam, kami masih saja berjaga -Thermopylae?- -jagal tidak dikenal?- tapi nanti sebelum siang membentang kami sudah tenggelam hilang.... 8. Kepada Pelukis Affandi Kalau, ku habis-habis kata, tidak lagi berani memasuki rumah sendiri, terdiri di ambang penuh kupak, adalah karena kesementaraan segala yang mencap tiap benda, lagi pula terasa mati kan datang merusak. Dan tangan kan kaku, menulis berhenti, kecemasan derita, kecemasan mimpi; berilah aku tempat di menara tinggi, di mana kau sendiri meninggi atas keramaian dunia dan cedera, lagak lahir dan kelancungan cipta, kau memaling dan memuja dan gelap-tertutup jadi terbuka! 9. Malam di Pegunungan Aku berpikir Bulan inikah yang membikin dingin, Jadi pucat rumah dan kaku pohonan? Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan! 10. Di Mesjid Kuseru saja Dia Sehingga datang juga Kami pun bermuka-muka. Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada. Segala daya memadamkannya Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda Ini ruang Gelanggang kami berperang Binasa-membinasa Satu menista lain gila. Jika kamu ingin membaca karya Chairil Anwar lainnya, maka Aku Ini Binatang Jalang bisa menjadi koleksi buku sastra yang tepat. Langsung saja pesan dan beli bukunya di 100% found this document useful 3 votes6K views9 pagesDescriptionanalisis puisi aku chairil anwarCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes6K views9 pagesAnalisis Puisi Aku Chairil AnwarJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Tahun 1943 Judul puisi Aku Penulis Chairil Anwar Puisi “AKU” karya chairil anwar ini tidak menggunakan tipografi. Tema yang diambil dalam puisi ini adalah tentang perjuangan, yang ditegaskan dalam kalimat baris ke-7 dan ke-8. Amanat yang terkandung yaitu, kita harus tegar, kokoh, pantang menyerah walau rintangan menghandang. Penggunaan diksi yang menarik yang membuat pembaca dapat mengerti tentang apa yang ada dalam puisi itu. Majas yang digunakan yaitu majas metafora. A. Biografi Singkat Chairil Anwar Chairil Anwar dilahirkan di Medan pada 26 Juli 1922. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ayahnya bekerja sebagai pamongpraja. Ibunya masih mempunyai pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia. Chairil dibesarkan dalam keluarga yang berantakan. Kedua orang tuanya bercerai dan ayahnya menikah lagi dengan wanita lain. Setelah perceraian itu, Chairil mengikuti ibunya merantau ke Jakarta. Saai itu, ia baru lulus SMA. Chairil masuk Hollands Inlandsche School HIS, sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu penjajah Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekolah menengah pertama Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja, namun tak satu pun puisi awalnya yang ditemukan. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman. Ia mengisi waktu luangnya dengan membaca buku-buku dari pengarang internasional ternama, seperti Rainer M. Rilke, Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat mempengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung mempengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat dekat dengan neneknya. Keakraban ini memberikan kesan lebih pada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Tak lama setelah itu, pukul WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya, namun banyak pendapat yang mengatakan bahwa TBC kronis dan sipilislah yang menjadi penyebab kematiannya. C. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan 1. Penggunaan gaya bahasa yang membuat pembaca merasa terbius akan keadaan yang tergambarkan. 2. puisi ini menunjukkan pesan yang sangat menarik bahwa, sesulit apapun keadaan kita, kita tak boleh menyerah. 1. Penggunaan kata-katanya banyak yang susah diartikan oleh orang-orang awam. 2. Kekuatan yang digunakan penyair lebih condong pada pemilihan kata dan yang lainnya kurang diperhatikan. D. Kesimpulan Puisi “Aku” karya Chairil Anwar ini bertema perjuangan, puisi ini adalah hasil perubahan dari puisi sebelumnya yaitu puisi “semangat”. Puisi ini memiliki pesan moral yang sangat bagus untuk diterapkan di kehidupan masyarakat, bahwa jika kita memiliki keinginan yang baik, jangan pernah menyerah untuk mewujudkannya.

analisis puisi aku karya chairil anwar