MateriPembelajaran. Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi. Pertama : Kelebihan dan kekurangan bentuk/jenis sumber sejarah (artefak, fosil, ektual, nontekstual). Kedua : Kelebihan dan kekurangan bentuk/jenis sejarah (kebendaan, visual, audiovisual
Keunggulandan Kekurangan Pompa Insulin Untuk Penderita Diabetes. Pompa insulin merupakan perangkat elektronik yang berfungsi menginjeksikan insulin ke dalam tubuh secara otomatis. Dengan adanya pompa insulin ini tentunya sangat membantu penderita diabetes dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pompa insulin merupakan alternatif untuk penderita
Kelebihanmetode ini adalah mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif, dan realistis.Metode ini membantu menghitung seberapa besar kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan beban kerja saat ini sehingga menunjukkan dengan jelas suatu instalasi pelayanan kesehatan mengalami kelebihan atau kekurangan tenaga
Keduateknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan penerapan teknik STIR dan Dixon serta kelebihan dan kekurangannya dalam membantu pemeriksaan MRI Lumbal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Studi Literatur. Mengumpulkan dan menganalisa jurnal
IMTini merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Dengan IMT ini antara lain dapat ditentukan berat badan beserta resikonya. Misalnya berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih
Sepertihalnya dengan profesi perawat, bekerja dan berprofesi menjadi bidan juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan bekerja, berprofesi dan sekolah menjadi atau kuliah menjadi bidan ini semoga bisa menambah semangat atau bisa menjadi panduan bagia anda yang akan melanjutkan kuliah atau akan memilih profesi menjadi bidan.
Pelayananyang diberikan rumah sakit umum meliputi pelayanan medik, kefarmasian, keperawatan dan kebidanan, penunjang klinik, nonklinik, serta rawat inap. Klasifikasi Rumah Sakit diatur pada UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi rumah sakit.
PerawatanTanaman Budidaya Akuaponik Salah Satu Kunci Keberhasilan Budidaya Tanaman Hidroponik Perawatan Gejala Kekurangan Nutrisi Plant Nutrients Plants Freshwater Plants Kelebihan Dan Kekurangan Hidroponik Belajar Berkebun Vertical Vegetable Gardens Vegetable Garden Diy Hydroponic Gardening Hidroponik Sistem Water Culture Hydroponics
1 Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah. Dokter menulis instruksinya, sedang perawat atau bidan menulis instruksi menulis instruksi rencana asuhan 2) Perencanaan awal terdiri dari 3 ( tiga ) bagian : a) Diagnostik Dokter mengidentifikasi apa pengkajian diagnostik yang perlu dilakukan terlebih dahulu.
Danakan efektif sebagai kontrasepsi untuk 5 tahun (Gunawan, 1999). Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan oleh pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu, hanya petugas klinik yang terlatih (dokter, bidan, dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun mencabut implan.
Namundemikian untuk mengantisipasi bila terjadi kemacetan pada saat proses persalinan yang membutuhkan tindakan dan bantuan dokter atau bidan, maka posisi ini kurang menguntungkan sehingga harus segera kembali pada posisi litotomi. 4. Posisi setengah duduk atau semi fowler.
InilahKelebihan dan Kekurangan Work From Home. Ini beberapa kelebihan dan kekurangan work from home yang perlu dipertimbangkan. Kelebihan dan Kekurangan Work From Home - Work from home merupakan sebuah istilah yang memiliki arti bekerja dari rumah atau dulu biasa disebut dengan kerja remote. Artinya, pekerja atau karyawan tidak perlu pergi ke kantor dan bertatap muka dalam bekerja.
Sebelumanda mengambil pekerjaan part time sebaiknya anda mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Keuntungan dan Kekurangan Pekerjaan Part Time - Sekarang, ada banyak pilihan pekerjaan yang tidak mengharuskan kamu bekerja secara penuh atau permanen. Kamu bisa memilih bekerja part time atau paruh waktu kalau kamu punya alasan
Kelebihandan Kekurangan Kuliah di Jurusan Fakultas Kesehatan (Kedokteran, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, dll) Tahukah temen-temen bahwa penentuan jurusan kuliah menentukan langkah awal anda untuk memulai hidup dan pekerjaan anda? Tidak sedikit kita jumpai anak-anak yang tidak serius dalam menentukan jurusan kuliahnya akan gagal pada skripsi
Daninilah Contoh surat lamaran kerja bidan PTT. Kamu bisa download contoh surat lamaran kerja bidan PTT dalam file word Disini. Itulah Contoh Surat Lamaran Kerja Bidan yang telah kami kumpulkan, sebaiknya anda pikirkan dahulu, anda akan mengawali karir sebagai seorang bidan dimana dulu, mungkin dirumahh sakit, di klinik bersalin atau di
EpIfQ. Kelebihan dan kekurangan yang ada di profesi perawat Kelebihan dan kekurangan yang ada di profesi perawat Sedang berpikir karir apa yang kira-kira menyenangkan? Jika iya, tidak ada salahnya memilih untuk menjadi perawat. Sebab profesi ini memiliki banyak kelebihan Bekerja merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan uang dan membentuk sebuah karya yang berguna bagi manusia. Setiap pekerjaan tentunya mempunyai resiko, keuntungan dan kerugian masing-masing. Oleh sebab itu pemilihan jenis pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan kata hati anda merupakan hal yang sangat utama dalam menentukan masa depan anda. Sebagai salah satu yang akan dibahas didalam tulisan ini adah kelebihan dan kekurangan menjadi seorang perawat Yuk, simak artikel dibawah ini Kelebihan sebagai perawat perubahan Entah itu kecil atau besar, sederhana atau kompleks, perawat melakukan perubahan bagi kehidupan seseorang. Sebab mereka membantu pasien untuk mandi, pergi ke toilet, dan sebagainya. yang penting Perawat bertugas untuk memeriksa tekanan darah, menjadi asisten ketika operasi, menyuntik, dan pekerjaan penting lain yang bahkan lebih banyak dilakukan daripada dokter. dari pasien Memerhatikan kondisi terburuk seorang pasien memang bukan hal menyenangkan. Namun dari situ, perawat bisa mengambil pelajaran berharga untuk selalu bersyukur tentang kesehatan. kerja menyenangkan Perawat memiliki kepribadian yang penuh perhatian, empati, kuat, lucu, cerdas, dan ramah. Bukankah menyenangkan jika bisa bekerja dengan tipe teman seperti itu? menerima kehilangan Masa-masa paling menyedihkan ketika perawat bekerja adalah menyaksikan kematian. Namun hal itu bisa dijadikan pelajaran berharga agar mereka bisa berusaha untuk menerima kehilangan. mendapatkan pasangan Baik pria atau wanita, menjadi perawat juga memperbesar kesempatan untuk mendapatkan pasangan di dunia medis, salah satunya adalah dokter. belajar Menjadi perawat identik dengan jam kerja yang bergantian. Dari situ, perawat tentu belajar banyak hal yang baru. Demikian juga masalah tentang penyakit dan obat-obatan terbaru. Kekurangan sebagai perawat sebuah pekerjaan adalah sebuah keputusan dari dalam pribadi diri seseorang, akan tetapi menjadi perawat merupakan pilihan pekerjaan yang sedikit dipilih bagi sebagian orang. perawat cukup menguras waktu anda bersama keluarga, sebab anda harus menjalani sistem kerja shift yang mana anda akan bekerja pada pagi, siang juga malam. Hal ini disebabkan karena pelayanan terhadap orang sakit tidak ada berhantinya. Jadi bagi anda yang tidak siap untuk bekerja dan meninggalkan keluarga pada malam hari, maka menjadi perawat bukan jenis pekerjaan yang cocok untuk anda. perawat anda akan selalu dihadapkan dengan orang sakit yang mana berbagai jenis virus , bakteri dan penyakit ada di rumah sakit resiko sehingga anda tertular penyakit itu sangat besar. anda berkeinginan bekerja dengan gaji yang sangat besar mungkin perawat bukan menjadi pilihan yang tepat, sebab gaji perawat seperti normalnya batas UMR. perawat harus siap menerima komplain dari pihak manapun, baik pasien, keluarga pasien, dokter dan tim medik lainnya sebab anda bekerja pada pelayanan umum yang mana obyek pekerjaan anda adalah manusia. Itulah berbagai contoh kelebihan dan kekurangan bila anda memilih bekerja menjadi seorang perawat. Semoga tulisan ini bisa menjadi petunjuk dan acuan anda dalam menentukan sebuah jenis pekerjaan. Salam sukses selalu..
Menurut data Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan menunjukkan Indonesia saat ini masih menghadapi masalah persebaran sumber daya manusia kesehatan. Ketidak merataan ini terjadi pada wilayah Indonesia Timur dan di daerah terpencil, tertinggal, terluar 3T. Pemerintah telah berupaya untuk membuat program yang dimulai dari tahun 1980-an sampai era otonomi daerah saat ini. Namun, hingga kini maldistribusi SDM Kesehatan masih menjadi masalah di Indonesia. Didasari oleh persoalan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program disribusi SDM Kesehatan yang ada di Indonesia. Metode yang penulis gunakan untuk menyusun manuskrip ini yaitu literature review atau kajian literatur yang dapat diakses dari sumber referensi dari jurnal, website, artikel ilmiah. Hasil penelitian ini yaitu pada program yang telah dilaksanakan di Indonesia terdapat kekurangan data, ketidaksesuaian pemenuhan hak yang berlaku terhadap nakes, selain itu terdapat faktor lain yang menyebabkan distribusi masih menjadi masalah bagi SDM Kesehatan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Analisis Kelebihan dan Kekurangan Program Distribusi SDM Kesehatan diIndonesia Kajian LiteraturRofiq Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, 16424, IndonesiaABSTRAKMenurut data Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatanmenunjukkan Indonesia saat ini masih menghadapi masalah persebaran sumber daya manusiakesehatan. Ketidak merataan ini terjadi pada wilayah Indonesia Timur dan di daerah terpencil,tertinggal, terluar 3T. Pemerintah telah berupaya untuk membuat program yang dimulai daritahun 1980-an sampai era otonomi daerah saat ini. Namun, hingga kini maldistribusi SDMKesehatan masih menjadi masalah di Indonesia. Didasari oleh persoalan diatas maka penelitianini bertujuan untuk menganalisis program disribusi SDM Kesehatan yang ada di yang penulis gunakan untuk menyusun manuskrip ini yaitu literature review atau kajianliteratur yang dapat diakses dari sumber referensi dari jurnal, website, artikel ilmiah. Hasilpenelitian ini yaitu pada program yang telah dilaksanakan di Indonesia terdapat kekurangan data,ketidaksesuaian pemenuhan hak yang berlaku terhadap nakes, selain itu terdapat faktor lain yangmenyebabkan distribusi masih menjadi masalah bagi SDM kunci SDM kesehatan, disribusi, pemerintahAnalysis of the Strengths and Weaknesses of the Health HR DistributionProgram in Indonesia Literature ReviewABSTRACT According to data from the Center for Health Human Resources Development of the Ministry ofHealth, Indonesia is currently still facing problems with the distribution of health humanresources. This inequality occurs in Eastern Indonesia and in remote, underdeveloped,outermost 3T areas. The government has been trying to create a program that started from the1980s until the current era of regional autonomy. However, until now the maldistribution ofHealth Human Resources is still a problem in Indonesia. Based on the above problems, thisstudy aims to analyze the distribution program of health human resources in Indonesia. Themethod that the author uses to compile this manuscript is a literature review or literature reviewthat can be accessed from reference sources from journals, websites, scientific articles. Theresults of this study are that in programs that have been implemented in Indonesia, there is alack of data, discrepancies in the fulfillment of rights that apply to health workers, besides thatthere are other factors that cause distribution to be a problem for Health health human resources, distribution, govermentPENDAHULUANSistem kesehatan memilikikomponen input agar dapat bekerja secaramaksimal. Komponen input yang palingpenting dan sangat berdampak bagi kinerjakesehataan adalah tenaga kerja atau sumberdaya manusia kesehatan Rigoli, F 2003.Sumber daya manusia kesehatan merupakantenaga kesehatan dan tenagapendukung/penunjang kesehatan yangterlibat dana bekerja serta mengabdikandirinya dalam upaya dan manajemenkesehatan Perpres No 72 2012.Data Pusat Pengembangan SDMKesehatan menunjukkan jumlah Puskesmasyang tidak memiliki dokter sebesar 6,3%.Jika dilihat dari kelengkapan 9 tenagakesehatan yang harus ada di Puskesmasdokter, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi,kesehatan masyarakat, kesehatanlingkungan, gizi, dan ATLM hasilnyamenunjukkan data yang miris karena hanyasebesar 36,5% Puskesmas yang memiliki 9tenaga kesehatan. Kondisi tersebut tidakjauh berbeda dari ketersediaan SDMKesehatan di RSUD, khususnya 4 dokterspesialis dasar yang harus ada di data hanya 69,8% RSUD yangmemiliki 4 dokter spesialis dasar PPSDMKemenkes. Kekurangan SDM Kesehatan diPuskesmas maupun di RSUD paling banyakterjadi di Wilayah Indonesia Timur, yakniPapua, Sulawesi, NTT, dan MalukuPPSDM Kemenkes. Kondisi ini jugamenunjukkan terdapat kekurangan SDMKesehatan dan ketidak merataanpenyebarannya. Hal tersebut sesuai denganlaporan WHO tahun 2006 yangmenyebutkan Indonesia termasuk dalam 57negara yang menghadapi krisis SDMKesehatan secara jumlah maupundistribusinya. Pemerataan Sumber Daya ManusiaSDM kesehatan merupakan prioritaspermasalahan dalam pembangunankesehatan di Indonesia. Jumlah, kualitas,dan persebaranya menjadi unsur utamauntuk menciptakan kualitas kesehatan yangbermutu, merata, dan bermanfaat agarteselenggaranya kesehatan masyarakat yangoptimal. Indonesia merupakan negarakepulauan yang terdiri dari pulau-pulaubesar dan kecil. Permasalahan pemerataanSDM Kesehatan ini sperti yang telahdisebutkan muncul di pulau-pulau terpencil,terluar, dan daerah perbatasan, yangberakibat pada ketidak optimalan pelayanankesehatan yang diterima masyarakat padadaerah tersebut Hidayanti, H 2018.Untuk mengatasi hal ini, pada tahun 1980-anDepartemen Kesehatan melakukanpendekatan dengan menggunakan standarminimum untuk kebutuhan staf, misalnyasatu dokter untuk setiap puskesmas Nurul,B 2020. Namun, hal ini dianggap tidakpraktis karena tidak mencerminkankebutuhan yang sebenarnya. Kemudian padasaat diberlakukannya otonomi daerah pada 1januari 2001, permasalahan distribusi SDMKesehatan juga menjadi tanggung jawabpemerintah daerah. Pada era desentralisasiini terdapat beberapa program yangdilakukan diantaranya, yaitu NusantaraSehat, penugasan khusus, dan pegawai tidaktetap PTT Fadhillah, N 2020.Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis kelebihan dan kekuranganprogram yang telah dilakukan maupunsedang dilakukan oleh pemerintah daerahdalam mengatasi masalah distribusi yangsudah terjadi sejak Indonesia penelitian yang digunakanoleh penulis adalah menggunakan literaturereview atau kajian literatur. Kajian literaturmerupakan sebuah kumpulan penjelasan dariberbagai ilmu pengetahuan yang akandigunakan sebagai pedoman panduan dan informasi yang akan dilakukan dalampenelitian yang akan berkaitan dengandeskripsi dari topik tertentu. Kajian literaturini sangatlah penting dan digunakan dalammelakukan penulisan yang dilakukan denganmenyatakan berbagai macam kata dariberbagai literatur yang didapat. Penelitianini juga menggunakan analisis deskriptif,yaitu sebuah statistik yang akan digunakanuntuk menganalisis data yang sudah adadengan cara mendeskripsikan data tersebutyang telah dikumpulkan dan akan dibuatkesimpulan untuk umum. Untuk data yangdigunakan dalam penelitian inimenggunakan data sekunder. Data sekundermerupakan sebuah data yang tidak diambilsecara langsung, melainkan dapat dilihatdari penelitian yang sudah dilakukan ataudengan menggunakan literatur, seperticontohnya mengambil sumber referensi darijurnal, website, artikel ilmiah, dan sumberinformasi yang lainnya dalam melakukanpenelitian tersebut. Dapat juga dicari melaluiGoogle Scholar, Google Search Engine, dansumber informasi lainnya yang telah ada diberbagai portal dengan menggunakan katakunci yang berkaitan dengan topik yangdigunakan yaitu SDM kesehatan,pemerintah, pemerataan., baik denganmenggunakan bahasa inggris maupunbahasa SehatProgram Nusantara Sehat merupakansalah satu bentuk kegiatan yangdicanangkan oleh Kementrian Kesehatandalam upaya mewujudkan fokus kebijakanpembangungan Kesehatan. Fokus kebijakanKementerian Kesehatan RI Kemenkespada era desentralisasi adalah penguatanPelayanan Kesehatan Yankes yankes primer mencakup tiga hal,yaitu pembenahan infrastruktur, fasilitaskesehatan, dan Sumber Daya ManusiaSDM kesehatan. Program ini dirancanguntuk mendukung pelaksanaan programJaminan Kesehatan Nasional JKN danKartu Indonesia Sehat KIS yangdiutamakan oleh Pemerintah gunamenciptakan masyarakat sehat yang mandiridan berkeadilan Kemenkes 2015.Program Nusantara Sehat bertujuanmemperkuat pelayanan kesehatan primeruntuk mewujudkan Indonesia Sehat melaluipeningkatan jumlah, sebaran, komposisi,dan mutu tenaga kesehatan. ProgramNusantara Sehat melibatkan sejumlah tenagakesehatan seperti dokter, bidan, perawat,tenaga kefarmasian, tenaga kesehatanlingkungan, analis kesehatan, dan tenagakesehatan masyarakat yang berusia di bawah 30 tahun di dalam satu tim kerja. TimNusantara Sehat akan diberi gaji/insentifsebesar 4-8 juta perbulan, seperti yangditetapkan oleh Menkes atas persetujuanMenteri Keuangan. Peserta harus bersediaditempatkan di Fasilitas PelayananKesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasandan Kepulauan DTPK serta DaerahBermasalah Kesehatan DBK di seluruhwilayah Indonesia selama 2 dua tahunKemenkes 2015.Pengiriman tenaga kesehatan secaratim dinilai lebih bisa menciptakan pelayananKesehatan yang lebih optimal karenamenggunakan pendekatan yang terintegrasibukan sekedar kuratif seperti yang selamaini telah dilakukan, namun jugamengedepankan aspek preventif danpromotif yang diperlukan untukmengamankan kesehatan masyarakat dandaerah yang paling membutuhkan. Penilaiantersebut sesuai dengan uji coba penempatantenaga kesehatan berbasis tim pada tahun2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4Propinsi Prov. Sumatra Utara, KalimantanBarat, Maluku dan Papua dan berhasilmeningkatkan kunjungan Puskesmas sertaUpaya Kesehatan Masyarakat Kemkes2014.Tim pertama Nusantara Sehat mulaibertugas pada tanggal 29 April 2015 hinggaApril 2017. Proses perekrutan dilakukansecara online dan direct assessment denganmenyeleksi calon berdasarkan resume, testertulis, wawancara tatap muka, tespsikologi, serta Focus Group DiscussionFGD untuk menilai individu dalamdinamika kelompok. Peserta yang telah lulusseleksi akan diberi pelatihan danpembekalan oleh Pusdiklat AparaturKemenkes, bekerja sama dengan Armabar,Fakultas Kedokteran UI dan RSCM, sertaPuskesmas. Pada 2015, Program NusantaraSehat ditempatkan di Puskesmas kecamatanyang berbatasan langsung dengan negaratetangga baik darat dan laut di 48 kabupaten/kota pada 15 Provinsi yaitu Aceh, SumateraUtara, Riau, Kepulauan Riaui, Bengkulu,NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku,Papua, dan Papua Barat Bppsdmk 2015.Penugasan Khusus Tenaga KesehatanPenugasan Khusus TenagaKesehatan merupakan program pendukungProgram Nusantara Sehat melaluipendayagunaan secara khusus tenagakesehatan dalam kurun waktu tertentu gunameningkatkan akses dan mutu pelayanankesehatan pada Puskesmas Daerah Tertinggal, Perbatasan dan KepulauanDTPK. Program ini dilaksanakan sesuaidengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 27ayat 2, yang menyatakan PenugasanKhusus Tenaga Kesehatan dalamMendukung Program Nusantara Sehatdilaksanakan untuk mendukung fungsipuskesmas dalam hal penyelenggaraanupaya Kesehatan masyarakat tingkatpertama dan upaya Kesehatan perseorangantingkat pertama Permenkes No 16 2017.Penugasan Khusus bertujuanmemenuhi jumlah dan jenis tenagaKesehatan di puskesmas DTPK danmewujudkan penguatan dan pmenuhankebutuhan pelayanan di pusekasmas. Dalampelaksanaanya, peserta Penugasan Khususdilakukan dalam 2 dua basis, berbasis timdan individual. Petugas Khusus berbasis timpaling sedikit terdiri dari atas 5 lima jenistenaga Kesehatan, dipilih dari dokter, doktergigi, perawat, bidan, ahli teknologilaboratorium medik, terapis gigi dan mulut,tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan,kefarmasian, dan kesehatan Petugas Khusus Individualdilakukan secara perorangan yang terdiridari kesepuluh tenaga kesehatan yang telahdisebutkan atau menteri dapat menetapkanjenis tenaga kesehatan lain atas usulanpemerintah daerah, denganmempertimbangkan kebutuhan wilayahPPSDMK 2019.Penempatan Dokter, Dokter Gigi, danBidan menjadi Pegawai Tidak TetapPTTKebijakan penempatan Dokter,Dokter Gigi, dan Bidan Pegawai TidakTetap PTT merupakan salah satu upayaKementrian Kesehatan di lingkungan Pemdauntuk menyelesaikan permasalahandistribusi SDM Kesehatan yang tidakmerata. Kebijakan ini berdasarkan KeppresNo. 37 Tahun 1991 tentang PengangkatanDokter Sebagai Pegawai Tidak TetapSelama Masa Bakti dan Keppres No. 23Tahun 1994 tentang Pengangkatan BidanSebagai Pegawai Tidak Tetap. Melaluikedua peraturan tersebut penempatan tenagastrategis Dokter, Dokter gigi dan Bidan PTTtelah diatur mulai dari masa kerja, lamapenugasan, sampai dengan kriteriapenempatannya. Para dokter dan Bidan PTTdikirimkan untuk memperkuat pelayananprimer dan sekunder seperti puskesmas danrumah sakit. Penrekrutan PTT adalah secaraperson to person, tidak secara tim. Setelahditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2018 menjadi kabar baik tenaga kesehatan PTT yang pada 2016lalu telah mengitui tes CPNS. Para pesertaberusia setinggi-tingginya 40 tahun dapatdiangkat menjadi calon pegawai negeri sipilCPNS di lingkungan pemerintah tersebut merupakan salah satu solusidalam menyelesaikan ketidakmerataandistribusi tenaga kesehatan khususnya didaerah terpencil DTPK dengan memberiapresiasi kepada peserta PTT yang telahmengabdi selama bertahun-tahun menjadiNakes di daerah terpencil DTPKKemenkes 2018.Program Indikator Kebutuhan PegawaiPada tahun 1985 Biro PerencanaanDepkes mengembangkan metode ISNIndicator of Staff Needs. Metode ISNmenetapkan jumlah tenaga berdasarkan jeniskegiatan dan volume pelayanan pada suatuunit atau institusi. Formula ISN mencakupseluruh kategori tenaga kesehatan yang adadi berbagai sarana/institusi pelayanankesehatan dalam lingkungan Depkes danDaerah. Namun kedua metode tersebutbelum optimal Kepmenkes 2004. Disamping itu sejak tahun 1998, jugamulai diperkenalkan penghitungan tenagakesehatan dengan memperhitungkan bebankerja serupa dengan ISN yang disebut DSPDaftar Susunan Pegawai yangdiperkenalkan oleh Menpan. Awal tahun1999 Departemen Kesehatan cq. BiroKepegawaian mengembangkan DSP yangsesuai dengan kebutuhan sarana 1999 diterbitkan Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia No. 976tahun 1999 tentang DSP Puskesmas , setelahitu DSP Rumah Sakit kelas D, kelas C, kelasB non pendidikan, disamping itudikembangkan DSP Kantor Dinas KesehatanKabupaten/Kota. Sampai saat ini metode initerus dikembangkan penerapannya terutamadi Daerah HP-V Jateng, Sulsel danKalteng.Dengan tidak dibakukannya metodepenghitungan tenaga ISN atau DSP jangkapendek kepada unit/pengelola programseperti yang diharapkan, maka perencanaankebutuhan tenaga kesehatan hanyamenggunakan asumsi-asumsi berdasarkankapasitas produksi maupun perhitungan lainyang kurang spesifik. Ditambah dengankurang mantapnya sistem informasiketenagaan baik di lingkungan Depkes,Pemda maupun Swasta, maka perencanaankebutuhan tenaga khususnya jangka pendekpraktis belum berkembang sesuai harapan. PEMBAHASANKelebihan dan Kekurangan ProgramDistribusi SDMK Masa SentralisasiDistribusi SDM pada masasentralisasi didasarkan pada programperencanaan ISN dan DSP. Pada masa initerjadi kesulitan akibat dari kurangnyainformasi tenaga kesehatan yang permasalahannya terletak padakesulitan mengembangkan databaseketenagaan yang terpadu, yang disepakatidan dipakai bersama oleh setiap unitpengelola ketenagaan di Depkes serta salingmendukung/terkait antara satu denganlainnya compatible. Hal yang lain, datayang ada saat ini masih berorientasi padatenaga Depkes pemerintah, belum sampaipada upaya mengidentifikasi SDMkesehatan untuk keperluan swasta danmasyarakat perkembangan selama ini adabeberapa hambatan, aantara lain1. Sulitnya memperoleh data akuratyang diperlukan untuk menghitungbeban kerja dari masing-masing jeniskategori tenaga pada formula ini disebabkan karenabervariasinya kegiatan-kegiatan yangdijalankan oleh masing-masing jeniskategori tenaga, disamping tidakadanya catatan yang terekam secarabaik atas hal-hal yang terkait denganprosedur dan beban Hasil kompilasi dan analisispenghitungan kebutuhan tenaga yangdiadakan sepanjang tahun, tidakditindak-lanjuti sehinggamenimbulkan kekecewaan danmenurunnya motivasi para perencanaketenagaan di lapangan misalnya,hasil penghitungan tenaga tidakterkait dengan pengadaan formasipegawai baru yang diadakan setiaptahunnya, atau dengan diketahuinyajumlah tenaga berlebihan di suatulokasi dan kekurangan di lain lokasiseharusnya ada tindaklanjutpemecahannya. Hal ini lamakelamaan menyebabkan pengisianform yang asal jadi dan menurunnyajumlah laporan yang masuk setiaptriwulannya kepada unit Kekurangan dukungan stafperencanaan ketenagaan yangberkualitas dan bekerja penuh waktubaik di pusat, propinsi, kabupaten,dan unit/fasilitas kesehatanBerdasarkan hal tersebut dibuatlahKeputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 81/Menkes/SK/I/2004tentang pedoman penyusunan perencanaan sumber daya manusia kesehatan di tingkatProvinsi, Kabupaten/Kota serta RumahSakit. Kepmenkes ini dibuat untukmengatasi masalah yang terjadi padaprogram perencanaan pada era dan Kekurangan ProgramDistribusi SDMK Masa DesentralisasiDokter dan Bidan PTT, NusantaraSehat, dan Penugasan Khusus merupakanupaya pemerintah untuk menyelesaikanpermasalahan ketidak merataan distribusitenaga kesehatan. Para tenaga Kesehatanyang mendaftar pada program-programtersebut mendapatkan gaji dan intensifsebesar 4-8 juta perbulan. Hal ini tercantumdalam Permenkes RI No 7 Tahun 2013Dokter dan Bidan PTT, Permenkes RI No33 Tahun 2018 Penugasan Khusus danNusantara SehatKementerian kesehatan jugamenjanjikan kuliah lanjutan atau di kenaltugas belajar TUGSUS bagi tenagakesehatan yang telah menyelesaikan masapengabdian Penugasan Khusus TenagaKesehatan secara Tim yang tertuang dalamPermenkes No 13 tahun 2018 tentangPenyelenggaraan Pemberian Beasiswa bagitenaga kesehatan Pasca Penugasan KhususTenaga Kesehatan. Untuk menunjang ketersediaantenaga Kesehatan, pemerintah juga harusmenjaga kualitas tenaga kesehatan denganmemberikan perlindungan dalampelaksanaan tugas dan kenaikan pangkatsebagai bentuk apresiasi kepada para tenagaKesehatan yang telah mengabdi di daerahterpencil. Hal ini ditinjau berdasarkan UUNo. 36 tahun 2014 tentang TenagaKesehatan pada pasal 27 ayat 2 yangmenyatakan tenaga Kesehatan yang bertugasdi daerah tertinggal perbatasan dankepulauan serta daerah bermasalahkesehatan memperoleh hak kenaikanpangkat istimewa dan pelindungan dalampelaksanaan tugas. Namun, dalamPermenkes RI No. 23 Tahun 2015 tentangPenugasan Khusus Tenaga KesehatanBerbasis Tim Team Based dalamMendukung Program Nusantara Sehat danPermenkes RI No. 33 Tahun 2018 tentangPenugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalamMendukung Program Nusantara Sehat,bahwa para tenaga Kesehatan yang telahmenyelesaikan masa pengabdiannya tidakmendapatkan hak kenaikan pangkat,melainkan hanya memperoleh suratketerangan selesai masa penugasan danSurat Izin Praktik SIP yang diterbitkanoleh dinas kesehatan daerah kabupaten/ dengan mendapatkan hak kenaikan pangkat dapat menjadi bentuk apresiasikepada para tenaga Kesehatan yang telahmengabdi. Hal demikianlah, yang menjadipenyebab kurangnya minat para tenagakesehatan untuk terjun mengikuti programpemerintah, karena tidak ada jaminan hak yang didapat para tenagaKesehatan, untuk mewujudkan pelayananKesehatan yang optimal, persebaran lokasipembangunan fasilitas kesehatan juga harussesuai terget, yakni puskesmas-puskemasterpencil. Namun, berdasarkan penelitianyang dilakukan Usman 2009, dalam kurunwaktu 2000-2005, lokasi pembangunankesehatan baru kebanyakan ditempatkan didesa-desa yang tergolong sejahtera denganfasilitas yang tetap fix facility. Sehingga,pelayanan kesehatan cenderung bersifatpasif, tenaga kesehatan lebih banyakmenunggu kebutuhan masyarakat,sedangkan masyarakat yang tinggal di desayang tergolong sejahtera dapat memenuhikebutuhan kesehatan dengan baik. Sehingga,upaya untuk menciptakan pemerataanpelayanan kesehatan menjadi sulit Pendorong Disribusi SDMK diluar program yang dilaksanakanAda beberapa kekuatan faktor pushdan pull yang mempengaruhi penyebarantenaga kerja. Kekuatan pendorong untuktantangan tenaga kerja kesehatanmenggambarkan dan menjelaskan sejauhmana dan alasan terjadinya krisis tenagakerja di beberapa wilayah. Sejauh manatenaga kesehatan dapat ditarik dan ditahantergantung pada dua aspek yang salingterkait faktor-faktor yang berkontribusiterhadap keputusan petugas kesehatan untukmenerima dan tinggal; dan strategi yangdigunakan oleh pemerintah untuk meresponfaktor-faktor kesehatan merupakan inputyang penting dalam sistem tenaga kesehatan masih menjadisebuah masalah yang perlu ditanganisecepatnya oleh pemerintah program yang dibuat untukmengatasi masalah persebaran SDMKesehatan ini. Pada era sentralisasi masalah terjadikhususnya pada ketersediaan informasiSDM Kesehatan. Sistem Informasikesehatan memuat berbagai macam datayang diperlukan dalam rangka perencanaankebutuhan SDM Kesehatan masing-masing daerahnya. Selain itu, perencanaan yangdilakukan pada masa sentralisasi hanyadilakukan sebatas asumsi, sehingga tidakmenunjukkan kebutuhan sebenarnya dariSDM era desentralisasi, sisteminformasi kesehatan sudah mengalamikemajuan. Program yang dicanangkan padamasa ini adalah Nusantara Sehat, PegawaiTidak Tetap, dan Penugasan Khusus. Padaera ini pemerataan SDM Kesehatan sudahterlaksana, tetapi sasaran daerahnya masihbelum tepat sasaran. Selain itu, pemenuhanhak bagi tenaga kesehatan yang ssudahbersedia ditempatkan di daerah 3T program yang dilakukan olehpemenrintah, distribusi SDM kesehatanmemerlukan strategi yang matang dankemauan dari tenaga TERIMAKASIH Puji syukur kehadirat Tuhan YangMaha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,peneliti dapat menyelesaikan manuskrip menyadari manuskrip ini tidak akanselesai tanpa adanya doa dan dukungan dariberbagai pihak. Dalam kesempatan inipeneliti ini mengucapkan banyakterimakasih kepada 1. Bapak Dr. drg. Wachyu sebagai dosen Mata Kuliah SistemPembangunan Kesehatan Nasional danDaerah yang selalu membimbing dalampembelajaran Sistem PembangunanKesehatan Nasional dan Semua teman di kelas mata kuliahSistem Pembangunan Kesehatan Nasionaldan Daerah kelas A yang telah berjuangserta memberi doa, bantuan, dukungan dansemangat dalam penyelesaian tugasmanuskrip Seluruh penyedia dan pembuatliteratur yang peneliti kutip dalammanuskrip PUSTAKABadan PPSDM Kesehatan. 2021. InformasiSDM Kesehatan [Online].Kementerian Kesehatan. Available at [Accessed 26/12/2021]Badan PPSDM Kesehatan. 2015. ProgramNusantara Sehat Untuk MasyarakatIndonesia [Online]. Available at 26/12/21]Badan PPSDM Kesehatan. 2019. KurikulumPembekalan Penugasan KhususTenaga Kesehatan Individual diPuskesmas. Kementerian N. 2020. DesentralisasiPemerataan Tenaga Kesehatan[Online]. Radardepok. Available at [Accessed 26/12/21]Hidayanti, H. 2018. Pemerataan TenagaKesehatan di Kabupaten Journal Vol. 12 No. Kesehatan. 2018. PTTKemenkes Sambut Lahirnya KeppresNomor 25/2018 [Online]. Available at [Accessed 26/12/21]Kementerian Kesehatan. 2016. SekilasTentang Nusantara Sehat [Online]. at 26/12/21]Kementerian Kesehatan. 2015. LaunchingProgram Nusantara Sehat [Online]. at [Accessed26/12/21]Menteri Kesehatan. 2004. KeputusanMenteri Kesehatan RI Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentangPedoman Penyusunan PerencanaanSumber Daya Manusia Kesehatan diTingkat Propinsi, Kabupaten/KotaSerta Rumah Sakit. B. 2020. MembandingkanKetimpangan Ketersediaan TenagaKesehatan Puskesmas di WilayahIndonesia Timur. Window of PublicHealth Journal, Vol. 1 Indonesia. 2017. PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 16 Tahun2017 Tentang Penugasan KhususTenaga Kesehatan Dalam MendukungProgram Nusantara Kesehatan. Republik Indonesia. 2012. PeraturanPresiden Nomor 72 Tahun 2012tentang Sistem Kesehatan Presiden Republik F. & Dussault, G. 2003. TheInterface Between Health SectorReform and Human Resources inHealth. Hum. Resour. Health12, 1–12. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Saat hamil, Bunda memiliki pilihan untuk berkonsultasi dengan bidan atau dokter kandungan. Meski keduanya sama-sama praktisi kesehatan yang membantu ibu hamil, namun tentu saja memiliki perbedaan. Mengetahui perbedaan bidan dan dokter kandungan bisa membantu Bunda memilih layanan kesehatan yang paling cocok dengan kondisi Anda. Perbedaan bidan dan dokter kandungan terletak pada metode yang mereka peroleh selama pelatihan, dan cara mereka menangani ibu hamil hingga persalinan. Bidan biasanya berfokus pada kesehatan seksual dan reproduksi para perempuan disamping kehamilan, persalinan dan perawatan pasca melahirkan. Perbedaan bidan dan dokter kandungan yang perlu bumil tahu Dr Frits Max Rumintjap, SpOGK mengatakan, bidan bertugas menolong ibu hamil untuk melahirkan. Selama kehamilan yang dijalani tidak berisiko, dan tidak ada komplikasi, maka proses persalinan normal bisa dilakukan oleh bidan. Akan tetapi, dia juga menegaskan bahwa apabila ada komplikasi dalam persalinan atau kehamilan berisiko tinggi, maka penanganannya harus diserahkan pada dokter kandungan atau spesialis obstetri dan ginekolog. Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr Frizar Irmansyah, SpOG. Dokter kandungan di RS Pusat Pertamina ini mengatakan, “Bidan merupakan tenaga medis terlatih. Selama persalinannya normal dan tidak berisiko, bisa didampingi oleh bidan. Akan tetapi, bila terjadi komplikasi seperti perdarahan, bidan akan merujuk pasien ke rumah sakit.” Selain metode yang digunakan, perbedaan bidan dan dokter kandungan terlihat pada kedekatan tenaga medis tersebut dengan masyarakat. Bidan cenderung terjun langsung ke masyarakat, dan sering datang ke rumah untuk mendampingi proses persalinan, sehingga lebih dekat dengan pasien. Sedangkan dokter kandungan biasanya hanya bisa ditemui di rumah sakit. Perbedaan bidan dan dokter kandungan dalam menangani ibu hamil Perbedaan bidan dan dokter kandungan 1. Metode penanganan di bidan Bidan menganggap kehamilan dan persalinan adalah proses biologis yang alami, dia akan mendukung setiap tahapannya, namun tidak boleh diintervensi. Metode yang diterapkan bidan biasanya terpaku pada penanganan non medis, untuk mengurangi risiko bedah caesar, dan intervensi medis lain kecuali ada komplikasi yang membutuhkan penanganan medis darurat. Biasanya saat memeriksakan diri ke bidan, Bunda akan membutuhkan waktu lebih lama dibanding saat periksa ke dokter kandungan. Karena selain memeriksa kehamilan, beberapa aspek lain seperti sosial, spiritual dan emosional selama kehamilan juga diperiksa olehnya. Artikel terkait Peranan Bidan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui 2. Metode dokter kandungan Seorang dokter kandungan fokus utamanya adalah memeriksa dan menentukan diagnosis, merawat dan mencegah komplikasi selama kehamilan. Pendekatan ini juga menegaskan adanya intervensi medis dalam proses persalinan. Sebagai contoh, seorang obstetri akan menyarankan ibu hamil menggunakan obat untuk mempercepat proses persalinan, atau melakukan operasi caesar bila ada komplikasi. Strategi pencegahan yang dilakukan dokter kandungan berasa dari gabungan hasil tes dan prosedur medis untuk meningkatkan peluang hasil yang positif. 6 Hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih bidan atau dokter kandungan 1. Bagaimana Bunda ingin menjalani persalinan nanti Seorang bidan, akan mendukung Bunda menjalani proses persalinan secara vaginal, sedangkan dokter kandungan kemungkinan akan menyarankan caesar. Bila Bunda ingin melahirkan secara vaginal, pastikan tenaga medis yang mendampingi Bunda juga mendukung hal tersebut. 2. Apakah Bunda membutuhkan pendampingan penuh selama persalinan atau tidak Seorang bidan akan meluangkan banyak waktu untuk pasien selama menjalani proses persalinan, sedangkan dokter kandungan tidak bisa melakukan hal tersebut karena dia harus mengunjungi pasien lain. 3. Bagaimana menghadapi rasa sakit saat persalinan Dokter kandungan hanya bisa menangani persalinan di rumah sakit, mereka bisa memberikan suntikan epidural untuk mengurangi rasa sakit melahirkan. Akan tetapi, bidan kemungkinan akan mendorong Bunda untuk melahirkan tanpa bantuan obat bius, dan melakukan cara-cara alami untuk mengatasi sakit saat kontraksi. Artikel terkait [Video] Bidan joget zumba saat melahirkan, atasi sakit saat kontraksi 4. Apa yang diharapkan dari petugas medis saat melahirkan Seorang dokter kandungan mungkin akan memberikan Bunda infus dan menyarankan monitor janin secara terus menerus. Sedangkan bidan, akan membolehkan Bunda berjalan mondar-mandir, atau diam di satu posisi yang nyaman. Lalu melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memantau jalannya persalinan. 5. Kehamilan berisiko tinggi atau tidak Dalam kasus kehamilan berisiko tinggi, seornag bidan membutuhkan bantuan dokter kandungan untuk bisa membantu kelahiran bayi dengan selamat. Bila operasi caesar perlu dilakukan, hanya dokter kandungan yang mampu menanganinya, karena dia sudah dilatih untuk itu. Bila ibu hamil punya masalah kesehatan serius, maka bidan dan dokter kandungan bisa bekerjasama untuk menanganinya selama kehamilan dan persalinan. 6. Bunda ingin melahirkan di rumah atau di rumah sakit Apabila Bunda ingin melahirkan di rumah, dan kehamilannya tidak memiliki komplikasi apapun. Sebaiknya minta pendampingan ke bidan saja. Namun perlu diingat, bidan tidak akan mendorong penggunaan obat bius untuk mengatasi sakit kontraksi. Akan tetapi bila Bunda ingin melahirkan di rumah sakit, di bawah pengawasan dokter, maka dokter kandungan adalah pilihan terbaik. Namun Bunda juga perlu ingat, dokter hanya akan hadir di ruang bersalin jika terjadi kasus komplikasi atau kesulitan saat persalinan. *** Semoga bermanfaat. Referensi Momjunction, Detik Baca juga Mengenal Doula, Pendamping Profesional Ibu Hamil dan Melahirkan Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Dunia KerjaBidan dan perawat adalah dua profesi yang kerap disamakan tugas dan tanggung jawabnya, padahal dua hal ini jelas berbeda. Seorang perawat dapat bekerja di banyak bidang medis yang berbeda, sementara bidan hanya bekerja dalam persalinan dan persalinan. Perawat diharuskan menerima pendidikan formal dan sertifikasi, sedangkan bidan tidak. Perawat-bidan memiliki pendidikan formal sebagai perawat dan pengalaman langsung sebagai bidan. Berikut penjelasan lebih lanjutnya! Bidan Vs Perawat Seorang bidan dilatih untuk membantu ibu hamil melahirkan bayinya. Bidan bersertifikat biasanya menerima izin praktik kebidanan. Bidan awam melakukan tugas tetapi tidak memiliki izin resmi sedangkan bidan profesional punya sertifikat. Bidan membantu persalinan dan mengevaluasi kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan. Jika salah satu pasien membutuhkan perhatian medis lebih lanjut, mereka harus merujuk ke rumah sakit, karena bidan tidak memiliki pelatihan medis profesional untuk menangani kasus tersebut. Sebaliknya, seorang perawat dapat bekerja dalam berbagai spesialisasi medis tidak hanya persalinan. Perawat persalinan dapat bekerja di bidang medis yang sama dengan bidan, namun, perawat hanya dapat membantu dokter kandungan. Perawat tidak berwenang melakukan seluruh persalinan, kecuali dalam situasi darurat. Perawat harus mengikuti sekolah perawat dan menerima gelar dalam bidang keperawatan. Perawat juga harus lulus ujian lisensi untuk menjadi perawat terdaftar, termasuk lulus ujian dan harus mencatat jam kerja yang memadai untuk menerima sertifikasi yang lebih mumpuni. Hal yang berbeda terjadi pada bidan, dimana bidan awam tidak menerima pelatihan formal sama sekali. Perawat-Bidan Beberapa perawat memilih menjadi perawat-bidan. Perawat-bidan adalah mendapat pelatihan khusus dalam persalinan. Tidak seperti perawat biasa, perawat-bidan berwenang melakukan persalinan secara keseluruhan. Berbeda dengan bidan biasa, bidan perawat memiliki pelatihan medis formal dan bersertifikasi. Perawat-bidan dapat memberikan banyak perawatan prenatal dan postnatal untuk ibu hamil. Umumnya, pilihan antara bidan dan dokter adalah pilihan pribadi. Memilih bidan biasanya berarti ibu hamil akan melahirkan di rumah atau di tempat nonmedis lainnya. Banyak bidan perawat juga melakukan persalinan di rumah tetapi memiliki akses ke rumah sakit juga. Dokter kandungan hanya melakukan persalinan di rumah sakit. Beberapa ibu hamil berpendapat bahwa lingkungan rumah adalah tempat yang lebih nyaman dan alami untuk melahirkan. Sedangkan yang lain berpendapat bahwa akses ke teknologi medis di tempat rumah sakit dan profesional medis tidak boleh dikorbankan demi kenyamanan. Artikel Terkait
kelebihan dan kekurangan bidan dan perawat